Top Bisnis Online
- Bisnis Kemasan Ramah Lingkungan untuk Daging Kurban: Tren Baru yang Dibutuhkan
- Peluang Usaha Musiman Idul Adha yang Menguntungkan Setiap Tahun
- Usaha Aqiqah Rumahan: Potensi Besar di Lingkungan Muslim
- 10 Kesalahan Umum dalam Berbisnis yang Harus Dihindari oleh Muslim
- Perbedaan Jual Beli Halal dan Riba: Panduan Praktis Pebisnis Muslim
Trading dan Investasi
ad1
Iklan Gratis
Terjemah Kitab Ihya Ulumuddin - Imam Al Ghazali
Kisah Muhammad
10.09
"Jika semua kitab Islam hilang, dan yang tersisa hanya kitab al-Ihya, ia dapat mencukupi semua kitab yang hilang tersebut"
Kitab Ihya Ulumuddin adalah sebuah kitab monumental karya Imam Al Ghazali yang sangat terkenal dan telah banyak dibaca oleh berbagai kalangan. Oleh ulama-ulama fuqaha, Ihya dijadikan sebagai rujukan standar dalam bidang fiqih, sedangkan oleh para sufi, kitab ini memuat materi-materi pokok yang tidak boleh ditinggalkan. Kedua bahagian ilmu tersebut (fiqih dan tasawuf) memang terkandung di dalam kitab ini, sehingga menjadikan Ihya sebagai kitab yang sangat hebat, karena didalamnya telah terangkum berbagai jenis ilmu.
Awalnya penyalinan kitab dilakukan dengan cara tulisan tangan (makhtutoh) yakni Al Ihya dibuat sebanyak hampir 120 makhtutoh yang kemudian di simpan di perpustakaan-perpustakaan terkenal di dunia, seperti Perpustakaan Darul Kutub Al-Misriyyah, Al-Azhar, Paris, Istanbul, Teheran, dan lainnya. Setelah era ditemukannya mesin percetakan, cetakan Ihya terus dilakukan dan diperbanyak, sehingga menjadi tersebar ke berbagai negara Muslim.
Secara global, isi keseluruhan kitab Ihya Ulumuddin telah mencakup tiga sendi utama pengetahuan Islam, yakni Syari`at, Thariqat, dan Haqiqat. Imam Ghazali juga telah mengkoneksikan ketiganya dengan praktis dan mudah ditangkap oleh nalar pembaca. As-Sayyid Abdullah Al Aydrus memberikan sebuah kesimpulan bahwa dengan memahami kitab Ihya, seseorang telah cukup untuk meraih tiga sendi agama Islam tersebut.
Imam Zainuddin al-Iraqi berkata: “Kitab Ihya Ulumuddin adalah termasuk kitab Islam paling agung dalam mengetahui halal dan haram, menghimpun hukum hakam zahir, dan mencabutnya kepada rahasia-rahasia yang sangat dalam pemahamannya. Tidak cukup hanya masalah furu’ dan persoalannya, dan tidak pula membiarkan mengarungi lebih dalam ke dasar samudera sehingga tidak mampu kembali ke tepian, akan tetapi beliau mengumpulkan antara ilmu zahir dan ilmu bathin, menghiasai makna-maknanya dengan sebaik-baik tempatnya. Menuturkan mutiara-mutiara lafaz dan dhabtntya.“. (Ta’rif al-Ahya bi Fadhail al-Ihya: 9).
Quthbil Auliya As-Sayyid Abdullah Al Aydrus Al Akbar berpesan kepada segenap umat Islam untuk selalu berpegang teguh pada Al Qur’an dan Sunnah, sedangkan penjelasan (mengenai) keduanya, telah termuat dalam Kitab Ihya Ulumiddin karya Imam Ghazali.
Sekilas Mengenai Penulis
Beliau adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Ibnu Muhammad al Ghazali, yang lebih dikenal dengan nama Imam Al Ghazali. Beliau dilahirkan di kota Thos, Khurasan, negeri Persia, pada tahun 450 Hijriyah. Imam Al Ghazali belajar fiqih pada Ulama Fiqih Syafi’i yang mashur, yaitu Imamul Haraini Abul Nfa’ali Al Juwaini (w 478 H) di negeri Nisabur, Persia.
Imam Al Ghazali adalah seorang alim besar, sufi, ahli hukum, yang digelari sebagai Zainuddin Hujatul Islam, ia seorang ulama terkemuka yang sangat berpengaruh di dunia Islam. Tak hanya itu bahkan Majelis Pengajiannya pun diberi nama oleh orang-orang dengan julukan “Majelis 300 Sorban besar”. Beliau selain ahli fiqih, juga ahli tasawuf yang tak ada tandingannya ketika itu. Imam Ghazali juga mengajar pada Sekolah Tinggi Syafi’iyah An Mizhamiyah di Bagdad tahun 484 H.
Dalam fiqih Syafi’i, beliau mengarang kitab-kitab Al Wasith, Al Basith tlan Al Wajiz yang sampai sekarang terpakai pada sekolah-sekolah Syafi’iyah. Salah satu kitab yang ditulisnya dalam bidang tasawuf ialah Kitab Ihya Ulumuddin, kitab ini sangat terkenal dan hingga kini dipakai oleh seluruh ulama dalam dunia Islam. Begitu luas dan dalamnya pembahasan dalam karyanya ini, sejumlah ulama banyak memberikan komentarnya atas kitab ini. Imam an-Nawawi berkata: ”Jika semua kitab Islam hilang, dan yang tersisa hanya kitab al-Ihya`, ia dapat mencukupi semua kitab yang hilang tersebut.”.
melalui server mediafire: Jilid 1 | Jilid 2 | Jilid 3
melalui server 4shared: Jilid 1 | Jilid 2 | Jilid 3
Bagi anda yang lancar membaca dengan huruf arab 'gundul', silahkan download juga versi arabic berikut:
e-Book Kitab Ihya Ulumuddin (Arabic) Volume 1 | Volume 2 atau melalui archive: Vol 1 | Vol 2
Catatan penting: khusus bagi penelaah kitab-kitab yang berbahasa arab, terutama lagi kitab klasik, pembaca sangat ditekankan agar terlebih dahulu menguasai ilmu nahwu, shorof dan balagah arabiyah, serta beberapa ilmu 'alat' lainnya, ini dimaksudkan agar pembaca mencapai kepada puncak pengertian dan pemahaman yang tertinggi dari apa yang ingin disampaikan oleh penulis melalui kitabnya.
Related Posts
Chord dan Lirik
Ulasan Film
- [Mini-Review II] Feud / Lin Jiang Xian – 临江仙 (2025) Part XI
- Blossom through the Cloud / Fei Dao Wo Xin Shang – 飞到我心上 (2026)
- Ia yang Pergi, dengan Pamit, tanpa Penjelasan | Terjemahan bebas dan makna lagu Tallulah oleh Sonata Arctica
- Inferno of Wings / Ran Yu – 燃羽 (2026)
- [Character Poster II] Rebirth / Bing Hu Chong Sheng – 冰湖重生 (2025) Part VI
ad2
Keimanan dan Keyakinan
- Hadiah Pahala – Fatwa al-`Asqalani
- Mahasiswa UI Gelar Konvoi Solidaritas untuk Palestina, Tolak Penjajah Zionis Israel
- Siapa Sajakah yang Berhak Menjadi Wali Nikah, Jika Ayah Mempelai Wanita Tidak Ada?
- Ada Tabir Ajaib yang Mencegah Tercampurnya Air Laut dan Air Tawar di Selat Gibraltar
- Khutbah Idul Adh-ha 1446 H/2025 M, Hikmah Idul Adh-ha dan Kurban
Olahan Makanan
Tempo Doeloe
- Persiapan Belanda di Australia untuk merebut kembali Indonesia: Suasana sehari-hari di kamp penggemblengan (1)
- Sebuah rangkaian foto tentang berbagai tari Jawa di kalangan keraton, keluaran tahun 1925 (2)
- Persiapan Belanda di Australia untuk merebut kembali Indonesia: Defile pasukan KNIL gabungan kulit putih dan coklat (5)
- Sebuah rangkaian foto tentang berbagai tari Jawa di kalangan keraton, keluaran tahun 1925 (1)
- Persiapan Belanda di Australia untuk merebut kembali Indonesia: Defile pasukan KNIL gabungan kulit putih dan coklat (4)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Leave A Comment...